“Garuda bisa ambil rute yang sangat gemuk yang menguntungkan bagi Garuda. Misalnya penerbangan ke Shanghai, Jepang,”
Garuda Indonesia baru saja menunda penerbangan langsung Jakarta-London karena masalah landasan di Bandara Soekarno-Hatta tidak memadai menampung pesawat 777-300ER dalam kondisi muatan penuh. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan penundaan ini baik untuk Garuda agar lebih jeli membeli rute penerbangan.
Dahlan mengingatkan agar Garuda tidak terburu-buru membuka penerbangan langsung ke London. Garuda bisa mengambil rute yang lain yang sangat gemuk yang sudah pasti memberikan keuntungan bagi Garuda.
“Garuda bisa ambil rute yang sangat gemuk yang menguntungkan bagi Garuda. Misalnya penerbangan ke Shanghai, Jepang,” ucap Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (1/8) malam.
Dahlan sangat mendukung jika Garuda mau mengoperasikan pesawat 777-300ER miliknya saat ini untuk melayani penerbangan ke tujuan gemuk tersebut terlebih dahulu. Ini dilakukan sambil menunggu revitalisasi penyuntikan bandara yang memerlukan waktu sekitar 8 bulan.
“Saya udah bicara, dan akan saya dorong ke sana (Jepang, Shanghai),” ucap Dahlan.
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, untuk beroperasi secara “full capacity” melayani penerbangan langsung Jakarta – London (non-stop) dengan mengangkut 314 penumpang (8 first class, 38 business class, 268 economy class) dan kargo sebanyak 11 ton (maximum take-off weight seberat 351.534 kg), maka pesawat B 777-300ER memerlukan “kekerasan landasan” (pavement classification number/PCN) 132 R/D/W/T. Sementara saat ini PCN landasan di Soekarno-Hatta hanya 120 R/D/W/T.
Dengan kondisi landasan seperti ini akan terjadi ‘restricted take-off weight’ sebesar 329.365 kg di mana artinya Garuda Indonesia harus mengurangi 39 penumpang dan tidak memungkinkan mengangkut kargo pada setiap penerbangan yang mengakibatkan Garuda Indonesia akan mengalami kerugian yang menyolok, jelasnya.
[bmo]